TwitterTwitter FacebookFacebook FlickrFlickr RSSRSS

Tuesday, July 11, 2006

Italia Juara, Bukti Mitos 12 Tahunan..

Babak final PD 1994 merupakan partai final pertama sepanjang sejarah final Piala Dunia yang harus diakhiri lewat adu tendangan penalti. Saat itu, publik Italia mengenangnya sebagai tragedi Roberto Baggio yang gagal menaklukkan Claudio Taffarel. Azzuri pun kalah 2-3 setelah bermain 0-0 selama 120 menit.

Kini, babak final PD 2006 kembali harus diakhiri lewat adu tendangan “dua belas langkah”. Kali ini, Italia mampu membuktikan mereka punya mental baja. Semua algojo yang disiapkan Marcello Lippi terbukti mulus dalam mengeksekusi tendangan penalti. Sementara, di kubu Les Bleus, hanya striker Juventus David Trezeguet yang kurang beruntung, tendangannya membentur mistar atas meski Gianluigi Buffon salah membaca arah bola. Italia unggul 5-3 setelah sebelumnya bermain sama kuat 1-1 selama 120 menit. Dua gol tercipta di babak pertama, masing-masing hasil tendangan penalti Zinedine Zidane di menit ke-7 dan sundulan Marco Materazzi di menit ke-19.

Keberhasilan ini juga membuktikan mitos 12 tahunan yang berlaku bagi Italia. Setelah mampu tampil di final PD 1970 dan kalah dari Brasil, Azzurri kembali tampil di final 1982 dan juara setelah mengalahkan Jerman. 12 tahun kemudian, Italia kembali masuk final PD 1994. Tapi, lagi-lagi tersingkir dari Brasil. Kini, mereka kembali ke babak pamungkas PD 2006, dan kembali tampil sebagai juara.

Kekalahan bagi Prancis kian menyesakkan, setelah Zinedine Zidane yang sebelumnya mampu tampil gemilang selama 110 menit, harus kehilangan kontrol emosinya, dan menanduk defender Azzurri, Marco Materazzi. Atas sikap kasar dan sangat memalukan itu, Zidane diganjar kartu merah oleh wasit Horacio Elizondo (Argentina). Akhir yang sangat menyedihkan bagi seorang Zidane yang telah menyatakan akan pensiun dari pentas internasional pasca PD 2006.

Dalam pertandingan pamungkas ini kedua tim kembali menurunkan komposisi the winning team saat berjaya di babak semifinal. Di awal babak pertama, Prancis mengejutkan dengan berhasil mencuri gol terlebih dahulu. Proses gol itu sendiri cukup kontroversial. Akselerasi Florent Malouda ke kotak penalti dihadang Materazzi. Memang terjadi kontak tapi sangat tipis dan terkesan Malouda melakukan diving . Wasit Elizondo menunjuk titik putih. Zidane mengeksekusinya dengan mulus. 1-0 untuk Prancis. Buffon pun gagal melewati rekor Walter Zenga. Italia tersengat dan balik menekan. Materazzi membayar lunas kesalahannya dengan menjebol gawang Fabian Barthez setelah memanfaatkan tendangan sudut Andrea Pirlo di menit ke-19. Setelah itu, Italia mendominasi permainan.

Di 15 menit pertama babak kedua, giliran Les Bleus yang tampil galak. Berkali-kali Zidane, Henry, dan Malouda mengancam gawang Buffon. Tapi pertahanan Italia yang dikoordinir kapten tim Fabio Cannavaro memang sangat tangguh. Setelah Vieira keluar digantikan Alou Diarra, Marcello Lippi menjawabnya dengan memainkan Vincenzo Iaquinta menggantikan Francesco Totti yang tampil buruk, dan Daniele de Rossi menggantikan Simone Perotta. Semenit kemudian, Italia nyaris memperbesar keunggulan. Sundulan Luca Toni memanfaatkan tendangan bebas Pirlo kembali menjebol gawang Barthez. Sayang, hakim garis telah mengangkat bendera pertanda Toni telah berdiri dalam posisi off-side. Setelah itu, pertandingan berjalan rada lambat sampai 90 menit berakhir.

Prancis mampu unggul di babak pertama perpanjangan waktu. Peluang terbaik bagi Les Bleus didapat di menit ke-104. Dari lapangan tengah Zidane berkolarabosi dengan Willy Sagnol di sayap kanan Prancis. Umpan Sagnol mampu dengan baik disundul Zidane namun berhasil ditip keluar oleh Buffon. Menjelang akhir babak pertama, Cannavaro dan Materazzi harus bekerja keras menahan laju Henry.

Di babak kedua perpanjangan waktu, Prancis kehilangan Henry yang cedera. Posisinya diisi Sylvain Wiltord. Tiga menit kemudian, pasukan Raymond Domenech benar-benar terpukul ketika Zidane membuat aksi yang memalukan dan harus keluar lapangan. Meski harus bermain dengan 10 orang, sampai akhir babak kedua perpanjangan, Prancis tetap menyerang. Terbukti dari statistik pertandingan, Les Bleus unggul dari Italia dalam melakukan tendangan (shots)--13 kali berbanding 5 kali--dan tendangan ke gawang (shots on goal) sebanyak 5 kali berbanding 3 kali . Sampai akhirnya penentuan tim mana yang berhak atas trofi FIFA World Cup harus ditentukan lewat adu penalti. Kelima algojo Azzurri yang sukses menendang penalti adalah Pirlo, Materazzi, De Rossi, Del Piero, dan Fabio Grosso.

Susunan Pemain
: Italia: Buffon; Zambrotta (KK), Grosso, Cannavaro, Materazzi; Gattuso, Camoranesi (86-Piero), Pirlo, Perrotta (61-Iaquinta); Totti (61-De Rossi); Toni.
Prancis
: Barthez; Sagnol (KK), Abidal, Thuram, Gallas; Makelele, Vieira (56-Diarra, KK), Malouda (KK), Ribery (100-Trezeguet), Zidane (KK); Henry (107-Wiltord).
Wasit
: Horacioa Elizondo (Argentina)