TwitterTwitter FacebookFacebook FlickrFlickr RSSRSS

Friday, April 18, 2008

Duka buat anak IF 2000 (2)

Innalillahi wainnailaihi roji'un..
Telah meninggal dunia saudara kami/sahabat kami/teman kami,

Pendi Ruspendi

pada hari Jum'at tanggal 11 April 2008

Semoga amal ibadah almarhum diterima Allah SWT,
dan almarhum diberikan tempat yg layak di sisi-Nya.
Amin

Kami seluruh keluarga besar STT YPKP
khususnya Alumni Teknik Informatika angkatan 2000
mengucapkan
Turut Berduka Cita yang sedalam-dalamnya.

Semoga keluarga besar yang ditinggalkan,
diberikan ketabahan
dan dapat menerima semuanya dengan penuh keikhlasan.
Amin

Monday, April 14, 2008

Lagi seneng...

Alhamdulillah, ya Allah...

Gak tau, gw hari ini lagi sedih atau bahagia...
Sedih karena terlalu bahagia, apa....
bahagia, karena gw sekarang lagi seneng..?!?

Friday, April 11, 2008

Launching/press release : Kamar baru, suasana baru... (4)

Kamar mandi yang anehh... ?!@#%!!?

Kamar mandi'nya ada 4, 2 di bawah, 2 lagi diatas. ini foto dari kamar mandi yg dibawah. kebayang gak kalo tiba-tiba ada orang iseng di luar ono.. Bisa gawat nih urusannya. Semua "perabot" bisa keliatan.. Repoottttt!!

Kamar mandi ini, sama dengan kamar mandi diatasnya.. posisi bolongnya juga sama. Yang punya kost nyadar gak sih?!?

Kalo yg atu ini kamar mandi yg diatas, kamar mandinya hampir sama dengan kamar mandi dibawah yang satu lagi. soalnya gak sempet diambil fotonya..

Friday, April 04, 2008

Jembatan Ampera

Jembatan Ampera adalah sebuah jembatan di kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Jembatan Ampera, yang telah menjadi semacam lambang kota, terletak di tengah-tengah kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi.

Struktur

Panjang : 1.117 m (bagian tengah 71,90 m)
Lebar : 22 m
Tinggi : 11.5 m dari permukaan air
Tinggi Menara : 63 m dari permukaan tanah
Jarak antara menara : 75 m
Berat : 944 ton

Sejarah

PEMBANGUNAN jembatan gerak ini dimulai pada bulan April 1962, setelah mendapat persetujuan dari Presiden Soekarno. Biaya pembangunannya diambil dari dana rampasan perang Jepang.
Pada awalnya, jembatan sepanjang 1.177 meter dengan lebar 22 meter ini, dinamai Jembatan Bung Karno.

Pada awalnya, jembatan ini, dinamai Jembatan Bung Karno. Menurut sejarawan Djohan Hanafiah, pemberian nama tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada Presiden RI pertama itu. Bung Karno secara sungguh-sungguh memperjuangkan keinginan warga Palembang, untuk memiliki sebuah jembatan di atas Sungai Musi.

Peresmian pemakaian jembatan dilakukan pada tahun 1965 tepatnya pada tanggal 30 September 1965 Oleh Letjend Ahmad Yani (sore hari Pak Yani Pulang dan subuh 1 Oktober 65 menjadi Korban Gestapu)
, sekaligus mengukuhkan nama Bung Karno sebagai nama jembatan. Pada saat itu, jembatan ini adalah jembatan terpanjang di Asia tenggara. Setelah terjadi pergolakan politik pada tahun 1966, ketika gerakan anti-Soekarno sangat kuat, nama jembatan itu pun diubah menjadi Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat).

Bagian tengah Jembatan Ampera, ketika baru selesai dibangun, sepanjang 71,90 meter, dengan lebar 22 meter. Bagian jembatan yang berat keseluruhan 944 ton itu dapat diangkat dengan kecepatan sekitar 10 meter per menit. Dua menara pengangkatnya berdiri tegak setinggi 63 meter. Jarak antara dua menara ini 75 meter. Dua menara ini dilengkapi dengan dua bandul pemberat masing-masing sekitar 500 ton.
Pada saat bagian tengah jembatan diangkat, kapal dengan ukuran lebar 60 meter dan dengan tinggi maksimum 44,50 meter, bisa lewat mengarungi Sungai Musi. Bila bagian tengah jembatan ini tidak diangkat, tinggi kapal maksimum yang bisa lewat di bawah Jembatan Ampera hanya sembilan meter dari permukaan air sungai.

Sejak tahun 1970, Jembatan Ampera sudah tidak lagi dinaikturunkan. Alasannya, waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini, yaitu sekitar 30 menit, dianggap mengganggu arus lalu lintas antara Seberang Ulu dan Seberang Ilir, dua daerah Kota Palembang yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Alasan lain karena sudah tidak ada kapal besar yang bisa berlayar di Sungai Musi. Pendangkalan yang semakin parah menjadi penyebab Sungai Musi tidak bisa dilayari kapal berukuran besar. Sampai sekarang, Sungai Musi memang terus mengalami pendangkalan.

Pada tahun 1990, dua bandul pemberat untuk menaikkan dan menurunkan bagian tengah jembatan, yang masing-masing seberat 500 ton, dibongkar dan diturunkan karena khawatir jika sewaktu-waktu benda itu jatuh dan menimpa orang yang lewat di jembatan. "Bayangkan jika benda seberat itu menimpa kepala kita," Jembatan Ampera pernah direnovasi pada tahun 1981, dengan menghabiskan dana sekitar Rp 850 juta. Renovasi dilakukan setelah muncul kekhawatiran akan ancaman kerusakan Jembatan Ampera bisa membuatnya ambruk.

Bersamaan dengan eforia reformasi tahun 1997, beberapa onderdil jembatan ini diketahui dipreteli pencuri. Pencurian dilakukan dengan memanjat menara jembatan, dan memotong beberapa onderdil jembatan yang sudah tidak berfungsi. Warna jembatan pun sudah mengalami 3 kali perubahan dari awal berdiri berwarna abu-abu terus tahun 1992 di ganti kuning dan terakhir di tahun 2002 menjadi merah sampai sekarang.

Saat ini, berkembang wacana tentang pentingnya pembangunan Jembatan Musi III dan Musi IV, yang menghubungkan antara Seberang Ilir dan Seberang Ulu Palembang. Pembangunan dua jembatan dimaksudkan agar Jembatan Ampera tidak kelebihan beban kendaraan yang melintas, sekaligus untuk lebih membuka kawasan Seberang Ulu.

Harapan sebagian warga Palembang yang ingin melihat Jembatan Ampera seperti dulu, agaknya sulit terwujud.

*(sumber: http://cache.virtualtourist.com/1023080-Jembatan_Ampera_by_ukirsari-Palembang.jpg
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Ampera_bridge.jpg
http://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_Ampera)

Wednesday, April 02, 2008

DeL!ghT ATTaCk

To realize
The value of a sister
Ask someone
Who doesn't have one.

To realize
The value of ten years:
Ask a newly
Divorced couple.

To realize
The value of four years:
Ask a graduate.

To realize
The value of one year:
Ask a student who
Has failed a final exam.

To realize
The value of nine months:
Ask a mother who gave birth to a still born.

To realize
The value of one month:
Ask a mother
who has given birth to
A premature baby.

To realize
The value of one week:
Ask an editor of a weekly newspaper.

To realize
The value of one hour:
Ask the lovers who are waiting to Meet..

To realize
The value of one minute:
Ask a person
Who has missed the train, bus or plane.

To realize
The value of one-second:
Ask a person
Who has survived an accident...

To realize
The value of one millisecond:
Ask the person who has won a silver medal in the Olympics

To realize the value of a friend:
Lose one.

Time waits for no one.

Treasure every moment you have.
You will treasure it even more when
you can share it with someone special.

Live life to the fullest..

(*http://www.indoforum.org/showthread.php?t=41039)