TwitterTwitter FacebookFacebook FlickrFlickr RSSRSS

Friday, July 11, 2014

Adios, Liverpool FC


Dear Kopites,
Jujur, aku bukan seorang yang pandai dalam merangkai kata-kata, apalagi menulis sebuah surat untuk kalian semua. Emosi bercampur dengan air mata ketika akhirnya banyak barisan kaku kata tertutur lambat, di waktu yang mungkin tidak terlalu tepat. Sudah terlalu lama terdiam, aku, Luis Suarez, ingin memberikan pesan terakhir untuk kalian yang sudah memberikan jiwa, tenaga, cinta, dan rasa tulus yang sangat besar sejak aku mendarat di Anfield, 2011 lalu.

Pertama, aku ingin meminta maaf karena sudah terlalu banyak membuat masalah di Liverpool. Ya, tak mudah ternyata pindah ke lingkungan baru dengan tekanan media yang luar biasa besar. Pelbagai masalah aku buat disini. Dua tahun pertama bukan tahun yang mudah. Friksi dengan teman hitam di seberang menjadi contoh. Sungguh, aku tak bermaksud untuk rasialis. Tapi, mukanya memang jelek dan tingkahnya membuat kami kebakaran jenggot. Atau masalahku dengan seorang Eropa Timur berpantat semok. Aku yakinkan, gigitan itu bukan tanda frustrasi. Aku hanya gemas dan seketika seperti melihat marshmallow saat itu. Sayang, ternyata kulit dia tak sekenyal marshmallow normal.

Insiden tersebut jelas menjadi pelajaran. Kalian semua tentu melihat perubahan sikap dan performaku musim lalu setelah insiden yang membuatku absen 10 laga. Banyak perubahan terjadi. Dimulai dengan Sofia yang mendiamiku cukup lama dan hanya mau bercinta sebulan sekali, hingga media yang terus menyoroti meski aku tak ada di lapangan hijau. Beruntung, aku mampu memberikan musim terbaik dan membawa The Reds nyaris menjadi kampiun Liga Inggris.

Kopites yang sangat aku hormati dan cintai... 


Air mataku saat menghadapi Crystal Palace sangat tulus. Aku mencintai tim ini seperti aku mencintai orang tua, istri, dan kedua anakku. 30 gol yang aku buat memang karena aku harus bermain maksimal dan memberikan yang terbaik untuk tim yang juga memberikanku harapan untuk menjadi manusia yang lebih beradab. Tapi maaf, jika akhirnya aku tetap harus meninggalkan kota indah ini.

Terima kasih atas cita, cinta, air mata, dan perjuangan kalian yang membuatku merasa dianggap sebagai seorang pemain sepak bola. Chant-chant indah yang dikumandangkan tiap laga, banner serta bendera bergambar sosok diri ini, hingga semua pembelaan semu atas semua masalah yang kubuat. Aku mengerti, sakit hati pasti mengetahui kenyataan ini. Sama seperti apa yang aku rasakan.

Tetapi, pada akhirnya aku adalah pesepak bola yang memiliki mimpi. Aku adalah kepala keluarga yang ingin memiliki anak-anak yang besar dengan nuansa yang memadai. Dan aku bukan sosok yang cukup sabar untuk menghadapi tekanan yang luar biasa besar.

Sejak dulu, aku memiliki mimpi bermain untuk Barcelona. Salah satu tim dengan sejarah dan prestasi luar biasa di eropa. Tidak, aku sama sekali tak bermaksud membandingkan mereka dengan Liverpool, yang aku tahu juga tak kalah besar. Tetapi, ini adalah mimpi. Bahkan mimpi sebelum aku berkostum The Reds. Pun dorongan dari Sofia dan ayahnya yang menginginkanku untuk menyebrang ke Catalan, membuat tekad ini semakin bulat.

Aku hanya bisa meminta maaf karena harus mengingkari janji untuk merasakan atmosfer luar biasa Anfield di Liga Champions. Aku harap kalian semua bisa mengerti dan tak menganggap aku seburuk pemain yang berkhianat di menit terakhir transfer itu. Setidaknya, aku memberikan waktu kalian untuk mengetahui fakta yang terjadi dan alasanku untuk pergi. Apa pernah si Pirang itu membuat surat seperti ini? Alasan dia pergi meninggalkan kalian saja masih tak jelas sampai detik ini.

Adalah sebuah kebanggaan besar pernah merasakan jersey merah yang melambangkan semangat tinggi. Steven Gerrard adalah kehidupan. Dia faktor kunci mengapa Liverpool masih memiliki identitas sebagai klub besar hingga saat ini. Tanpanya, mungkin aku akan hengkang lebih cepat.

Jika ada yang patut kalian syukuri, bukanlah sempat memilikiku. Namun, memiliki seorang manajer istimewa bernama Brendan Rodgers. Dia adalah sosok yang bisa membuat para pemain mengeluarkan kemampuan terbaik. Tanpanya, aku tak akan tampil seistimewa musim lalu. Tanpanya, Liverpool tak akan mampu jadi pesaing juara dengan skuat seadanya. Tanpanya.... Jangan sampai "tanpanya" menjadi benar-benar terealisasi. Jika ada sosok yang harus kalian jaga, dia adalah B-Rod (Hati-hati karena aku mendengar kabar FA mulai muak dengan Roy Hodgson).

Akhir kata, selamat tinggal Kopites. Cinta memang jahat dan begitulah faktanya. Aku harus pergi menggapai cinta yang lain, tapi selayaknya cinta, pelakunya tak akan mampu melupakan kisah yang sudah terlewat. The Reds akan selalu ada dalam hati dan menjadi kenangan indah dalam perjalanan karier ini. Lupakan aku sebisa kalian. Pasti akan ada sosok yang tak kalah luar biasa dan menjadi pendamping Gerrard untuk mengangkat trofi Premier League nantinya. Adios, Liverpool FC.

                                                                      Sincerely, Luis Alberto Suarez Diaz

(http://indolfc.blogspot.com/2014/07/adios-liverpool-fc.html)

Monday, May 12, 2014

Sejarah perkembangan Konsol

Asal usul permainan video/video game terletak pada awal tabung sinar katoda berbasis pertahanan peluru kendali sistem pada akhir 1940-an. Program-program ini kemudian diadaptasi ke dalam permainan sederhana lainnya di era tahun 1950-an.  Pada akhir 1950-an dan melalui tahun 1960-an, lebih banyak permainan komputer yang dikembangkan (kebanyakan di komputer mainframe), secara bertahap tingkat kecanggihan dan kompleksitasnya pu turut bertambah. Setelah periode ini, video game menyimpang ke berbagai platform: arcade, mainframe, konsol, pribadi komputer dan kemudian permainan genggam.

Perusahaan komersial pertama konsol permainan video adalah Computer Space pada 1971, yang meletakkan dasar bagi industri hiburan baru di akhir 1970-an di Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa.  tapi ini perusahaan tidak bertahan lama ini sebagian besar disebabkan oleh banjir dari video game yang datang ke pasar mengakibatkan keruntuhan total industri game konsol di seluruh dunia, akhirnya menggeser dominasi pasar dari Amerika Utara ke Jepang. Tapi ini hanya mempengaruhi pasar game konsol, pasar game komputer sebagian besar tidak terpengaruh.  Generasi selanjutnya dari konsol video game akan terus didominasi oleh perusahaan-perusahaan Jepang. Walaupun beberapa upaya akan dilakukan oleh Amerika Utara dan perusahaan-perusahaan Eropa, generasi keempat konsol, usaha mereka pada akhirnya akan gagal. Tidak sampai generasi keenam konsol permainan video akan non-perusahaan Jepang merilis sebuah sistem konsol sukses secara komersial. Pasar telah mengikuti jalan yang sama dengan beberapa kali gagal dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Amerika yang semuanya gagal di luar beberapa keberhasilan terbatas dalam permainan elektronik genggam sejak dini.  Saat ini hanya perusahaan-perusahaan Jepang memiliki sukses besar konsol game handheld, walaupun dalam beberapa tahun terakhir permainan genggam telah datang ke perangkat seperti ponsel dan PDA.

Generasi Pertama
Generasi pertama ini merupakan konsol keluaran pertama bulan Agustus tahun 1972 (ya iyalah masa generasi pertama keluaran ketiga). Konsol ini dinamai Maganavox Odyssey dengan game yang hanya bersuara "Pong", sesuai suaranya game ini dinamai Pong, game sport berwarna hitam dengan garis putih-putih. Tapi banyak juga game-game lainnya, dengan total 27 game. Konsol ini merupakan konsol analog dimana pada saat itu, TV masih berupa analog TV. 
 












Wednesday, May 07, 2014

5 Jurus Bahagia Setiap Hari....

Bahagia itu tak melulu tentang materi. Dari hal-hal kecil pun diri bisa jadi bahagia.

Banyak orang sering mengaitkan antara kebahagiaan dengan materi (uang). Itu wajar-wajar saja. Maklum, dengan uang banyak siapapun bisa mendapat apapun yang diinginkan. Tapi, apakah harus punya banyak uang dulu untuk bahagia? Tentu saja tidak. Ada banyak cara yang bisa bikin Anda bahagia dalam menjalani hidup. Berikut lima jurus yang bisa dilakukan agar hidup Anda bisa bahagia setiap hari.

Belajar Bersyukur
Banyak orang tidak puas dengan apa yang mereka miliki dalam hidupnya. Untuk itu, cobalah bersyukur dengan apa yang Anda miliki saat ini, karena masih banyak orang diluar sana yang hidup dalam kesusahan.

Tersenyumlah
Berikanlah senyuman ke semua orang yang ditemui, baik yang Anda kenal ataupun tidak. Ini memang terkesan ‘sinting’ tapi hey, Anda pasti dianggap sebagai orang yang menyenangkan! Dengan begitu, mereka pun akan merespon dan membalas dengan senyuman pula. Tentunya Anda pasti senang kalau orang lain tersenyum balik. Nah, perasaan senang itu akan berbuah kebahagiaan bagi diri Anda.

Pujilah Diri Sendiri
Memuji diri sendiri? Kedengarannya memang sedikit konyol. Bisa-bisa dibilang kepedean sama teman-teman Anda. Tapi bukan itu yang dimaksud. Cobalah setiap bangun pagi, berdiri depan cermin dan berikanlah pujian bagi diri sendiri. Pujilah penampilan dan kepribadian yang dimiliki dan bersyukurlah untuk itu. Secara tak sadar, Anda sedang bahagia (apapun kondisi Anda saat itu)!

Luangkan Waktu Untuk Hobi
Tiap orang pasti punya hobi sendiri. Seperti menyanyi (di karaoke), menari, melukis, fotografi, atau masih banyak lainnya yang tentu akan membuatnya jadi bahagia. Untuk itu, cobalah luangkan sedikit waktu agar hobi itu bisa dilakukan setiap hari atau minimal seminggu beberapa kali.

Fokus ke Solusi
Tiap orang pasti punya masalah dalam kehidupannya, tapi selalu ada solusi untuk setiap masalah tersebut. Jadi  tak perlu khawatir dan terlalu memikirkan hal itu. Tetaplah fokus dan cari solusi agar kebahagiaan bisa diraih. Tiap masalah adalah tantangan yang harus ditaklukan, bukan?

(https://popular-world.com/control/ArticleDetail?compartmentId=Spotlight&articleId=21056)

Tuesday, April 22, 2014

Sajak Ibu - Wiji Thukul

Ibu pernah mengusirku minggat dari rumah
tetapi menangis ketika aku susah

Ibu tak bisa memejamkan mata
bila adikku tak bisa tidur karena lapar

Ibu akan marah besar
bila kami merebut jatah makan
yang bukan hak kami

Ibuku memberi pelajaran keadilan
dengan kasih sayang
ketabahan Ibuku
mengubah rasa sayur murah
jadi sedap

Ibu menangis ketika aku mendapat susah
Ibu menangis ketika aku bahagia
Ibu menangis ketika adikku mencuri sepeda
Ibu menangis ketika adikku keluar penjara

Ibu adalah hati yang rela menerima
selalu disakiti oleh anak-anaknya
penuh maaf dan ampun
kasih sayang Ibu
adalah kilau sinar kegaiban Tuhan
membangkitkan haru insan
dengan kebajikan

Ibu mengenalkan aku kepada Tuhan
Solo, 1986

Selamat Hari Kartini *maaf...telat*

Monday, March 31, 2014

Kamus Palembang


A
Ai Dah…, Ai dem = tdk ada arti, biasanya dipakai kl lagi mengungkapkan kekecewaan (cth: Ai dah cugak anak mudo)
Akor = Akur
Aman = Kalau (cth: aman kau ke sano gek, jangan lupo bawa pempek)
Ambal = karpet
Ambek, mbek = ambil (cth: Tolong mbekke dulu cobo sempak aku tu)
Ambo, Tubu = Saya
Ancap = diancam (cth: gara-gara ngilangi sendalnyo, diancapnyo tiap ari aku)
Angkap = atap, rangka atap
Aniayo, Keniayo = Aniaya (cth: Keniayonyo kamu woi, ngacipi aku)
Antep = Biarkan, Letakkan (cth: Antepkelah dipocok rago)
Antok = Menyantuk suatu benda, biasa digunakan anak kecil dalam permainan ‘gambaran’ (cth: kartu kau tu antok, ulang oi !)
Ari = Hari
Asak = Asalkan (cth: asak kau dapet betino, ku enjok mobil la) 

Asil = Hasil
Asoi = kantong plastik/kantong asoi (cth: Dak usahlah pake asoi, gek bumi tambah panas)
Awak = anda (halus), badan
Awan = Siang (cth: awan tadi, budak plaju mati ditabrak fuso)
Ayuk, Yuk = Kakak perempuan


B
Babat-Bindat, Babas-Bingkas = babak belur (cth: rengko aku, babat bindat galo badan aku ngelawannyo)
Babit = melempar (cth: Nee, ngelawan dio! Aku babit pake batu kau!)
Bae/be = Saja (cth: kau bae/be la yang bayar)
Balak = Masalah (cth: dak usah nyari balak la, kagek mati kau)
Balek = pulang/balik
Balek’i = Kembalikan
Balen = Ulang (cth: balen oi, mano ado maen cak tu)
Banyu = Air (cth: nak minum apo? banyu putih be)
Baseng = Terserah (cth: baseng kau la, aku dak melok melok be)
Basa = Gawat (cth: basa ni! dak pacak gawe galo)
Baso= bahasa
Bebala = Bertengkar mulut (cth: wong sebelah ni galak bebala sampe subuh)
Bederup-derup = beramai-ramai
Begoco = Berantem/Berkelahi (cth: dak usah jingok jingok, begoco be kito!)
Beguyur= memulai dgn perlahan
Belagak = Tampan, cakep
Belanjo = Belanja
Belebeh = berlebihan / lebay
Bengak = Bodoh / Tolol (lebih parah dari buyan)
Berejo= berusaha
Beruk = monyet (cth: Ai dem rai dio mak beruk, buruk nian)
Berumpaan = bersama-sama
Bes = bus
Besak = Besar
Betino = Perempuan
Bicek, bicik = Panggilan untuk bibi
Bongok = (lebih parah dari bengak)(cth: kau ni jangan-jangan tk be nyogok lulusnyo, bongok nian jadi manusio)
Bucu = Sudut
Budak = Anak
Buntang = bangkai Buri = Belakang
Buyan = Bodoh / Tolol (lebih parah dari lolo)

*tambahan
Brengkes = pepes

C
Cacam = tdk ada arti, biasanya dipakek kl menggambarkan sesuatu yg luar biasa (cth: Ai cacam, alangka belebeh kau ni)
Cak mano = Bagaimana (cth: cak mano ni? pacak dak lulus kito)
Cak itula = Ya begitulah (cth: cak itula, basa nian kito)
Calak = 1.Cerdas, 2.Culas
Calui = Rebut
Caluk = terasi
Campak, nyampak = jatuh (cth: ajaib, la nyampak dari lante 30 masi pacak idup)
Cek = NonaBaseng = Terserah / sembarang (tergantung kalimat)
Cemeke’an, tepes = pelit
Cerudik’an = ingin tw urusan org lain / KEPO (cth: Jadi wong jangan nak cerudik’an, urusi be la gawean kau)
Ceto = udah pasti (cth: Ai madak’i dak tau oi, la ceto nian itu tu)
Cetuk = Patuk (cth: lakinyo mati dicetuk ulo)
Ciren = kelihatan (cth: Ai kau ni, la dak ciren lagi rai kau)
Cindo, molek, alep = Cantik (cth: cindo nian betino tu, pacak peca utak aman jingok’inyo terus)
Cobo, cubo = Coba
Cotang = Menebak nebak dalam soal pilihan (cth: cotang 5 bener 4, hebat dak?)
Cucung = Cucu
Cugak = Kecewa (cth: keno cugak be aku lantak dio)
 

D
Dak Katek = Tidak ada (lebih tegas)
Dak katek katek = Tidak (lebih ke penolakan atas tuduhan)
Dak papo = Tidak Apa-apa (dak papo la! cuman denget bae)
Dak tereti, dak terti = tidak mengerti (cth: dak terti lagi aku dengan betino sekarang)
Denget = sebentar
Datuk = kakek
Dem, sudem = sudah
Dewe’an, dewek = sendiri (cth: pegi samo siapo kau? dewe’an be)
Dikit = Sedikit
Door Paking-paking = terlempar jauh-jauh
Dukin = Dulu
Dulur, lur = Saudara (cth: oi dulur! po kabar?)
 

E
Emang = Memang
Enjuk = Beri (cth: enjuk siapo la bunga ni ye?)
Ekar = Kelereng (cth: ekar aku hargonyo goban, kau punyo?)
 

G
Galak = Ingin, mau
Galar = lantai
Galo = Semua
Gancang = Cepat (cth: pacak mati gancang wong lantak budak itu)
Gedek = 1.dinding papan, 2.Gila(cth: Nah kau, la gedek mamang ini)
Gek = Nanti
Geladak = Lantai
Geli geli = Mudah (cth: mak ini sih geli geli bae)
Geli geli basa = Sangat mudah (cth: pacak dak? geli geli basa)
Geradak = asal-asalan (cth: Galak ngeradak kau ni jadi wong)
Geta basah = bokek
Gino = terlalu (cth: Oi aman nak ngapo-ngapoi tu jangan napsu gino)
Gobok/gerobok = lemari
Goco = tonjok, tinju
Gulu=leher
 

H
 

I
Idak = Tidak (cth: idak galak makan dio dari kemaren)
Igo = Terlalu (cth: tula tepes igo! rasoke kau sekarang)
Iwak = Ikan (cth: iwak belido emang paleng mantep dibikin pempek)
 

J
Jabo = luar
Jahat = jelek (cth: Jahat nian suaro dio, pacak pekak aku)
Jajo = jual beli (cth: Aku kemaren bejajo di Pasar Kuto)
Jao = Jauh
Jelit = melihat dgn tajam (cth: Mamang itu jelit’i aku terus, mentangla aku ni cindo)
Jenong = Kening yang terlalu maju (cth: Bibik itu jenong nian jidatnyo)
Jerambah = jembatan
Jidat = kening (cth: Beeeeee jingok jidat wong itu, licin nian)
Jingok = Lihat (cth: jingok soal mak ini, nangis darah aku)
Jiron = Tetangga
Julak = dorong (cth: kau julak’i be dio ke sumur belakang!)
Jurai = Keturunan
 

K
Kacek = Selisih (cth: kacek dikit jugo, dak apo la)
Kacip = ?
Kagek = nanti
Kajang Angkap = Atap rumah
Kambang = kolam
Kanji = Genit (cth: Dasar betino kanji, nak godai laki aku terus)
Katek = Tidak Ada (cth: kesian jingok dio, katek duit, katek rumah, katek kerjo)
Kasak = sikat
Kebilo = Bila
Kecik = Kecil
Kejingokan = Terlihat
Kempet = Kempes
Kendak = Kehendak
Keno = Boleh, Bisa
Kepek’an = contekan (cth: Pecumo be bikin kepek’an semalem suntuk, soal ujiannyo geli geli basa!)
Kereto Sikal, kereto angin = Sepeda
Ketek = perahu
Kocek, kopek = kupas
Kodak = Sempat
Kopok = 1.Kotoran Telinga 2. Tuli
Kleker = Kelakar (cth: pak Tomz emang rajo kleker, nghayal telalu tinggi)
Klepeh = Dompet (sth: supayo dak dimaling, pastike klepeh disimpen dengan aman)
Kulu-kilir, kular-kilir = Hilir mudik
 

L
La = Sudah (cth: la selesai lum? lamo nian)
Ladeng = pisau
Laju = 1. Ayo (cth: galak laju, dak galak sudah), 2. akibatnya/jadinya (cth: lantak bebala laju keno marah budak tu)
Lajuke = Urusi (cth: aman kau galak, lajuke la)
Lanjak’i = Kerjain, urusin (cth: tugas gilo babi tu mase be dilanjak’i nyo)
Lantak = gara-gara (cth: lantak kau la, jd rusak komputer aku)
Lebak = rawa-rawa (cth: Rumah aku tu tengah lebak, ngato be gawe kau ni)
Lemak = Sedap,
Lentik = lincah,gemulai
Linjangan = pacar
Lihai = Pintar (cth: lihai sudah dio sekarang, make obat apo ye?)
Lokak = Kerjaan, masalah (cth: dio tu emang galak cari lokak, pecake be palaknyo)
Lolo = Bodoh (cth: Lenglolo tu emang lolo nak pindah dari Sriwijaya)
Lum = Belum
 

M
Madak’i = Masa sih? (cth: mada’i kito kalah, pake dukun apo mereka?)
Mak ini, Mak ini ari = Sekarang, hari gini
Makmano = Bagaimana
Mamang = Oom
Mangcek, mangcik = Panggilan untuk paman
Melok, Mekot = ikut (cth: aku nak ke Kandang Kawat, melok dak?)
Mengot = lengkung
Meseng, tepeseng = Buang air besar (cth: budak tu galak meseng di celano aman aku kejutke)
Metu = keluar
Minum = minum, sarapan
Molek, cindo = Cantik,
 

N
Nak = Akan, hendak
Ngacipi = ?
Ngagok’i = menanggapi
Ngampok = Pamer (cth: woi… ngampok adek ini, dak ado nak salam lagi)
Ngawak = Bohong (cth: Jangan galak ngawak, sius aku ni!)
Ngatoke = Mengatakan
Ngenjuk = Memberi
Ngentak = membentur (cth : Payo oi! ngentak palak kau gek ladeng ni)
Ngentol = gantung (cth : Apodio itu ngentol-ngentol di pohon)
Ngenyek = Ngejek-merendahkan (cth: bapak itu emang galak ngenyek, kesel jugo lamo lamo)
Ngibak’i = Peduli amat (cth: ngibak’i kau la, emang kau siapo)
Ngigik = Lucu, ada ada aja (cth: ngigik nian wong yang bikin kamus ni)
Ngolai = Menipu (cth: koko kau tu galak ngolai, ngomong jual permen taunyo ganja)
Ngota’i = Membohongi (cth: ae kau ni ngota’i aku dari dulu, putus be kito)
Nguling = Berbaring
Nguyok’i = mengejek (cth: ai katek gawe lain apo selain nguyok’i wong?)
Nian = Sangat (cth: kau cantik nian malem ni)
Nianan = Beneran (cth: kakak ni galak nianan samo adek)Ninjek = menginjak
Notebook = laptop [kosakata baru bahasa palembang wakakak]
Nujah, menujah = Menusuk (cth: rai kau ni mirip yang nujah adek aku)
Nyai/nyek = nenek
Nyangkut = tersangkut
Nyenyes = Tidak bisa menjaga rahasia, mulut ember (memang nian wong palembang ni nyenyes, bajunyo be nyenyes galo)
Nyingok = Melihat
Nyugak’i = mengecewakan (cth: galak nyugak’i tubu terus kau ni!)
 

O
Oba = Ubah
Oncak = Jagoan (cth: pakela oncak kau, tetep tula aku yg menang pasti)
Oplet = Angkot (cth: kalo oplet warno merah stop dimano ye?)
 

P
Pacak = Boleh, bisa
Padek = jitu/tepat (cth: emang cotangan aku ni padek nian)
Pagar = kandang
Pakek = Pakai (Mang, banyu putih dak pake lamo ye!)
Palak = Kepala (cth: pening palak aku jingok kelakuan dio)
Pasak = Pasar (cth: pasak Kuto tu pangkalan preman, jangan galak kesano)
Pati = santan
Paya = Payah
Payo = ayo, yuk
Peca = Pecah
Peca Utak = perumpamaan yang mengungkapkan kekesalan berlebih
Pecak, cak = Seperti
Peci = Menembak (cth: ae cupu ni, peci ekar be dak pacak)
Peh la = Yuk (cth: maen dak? peh la kito bejajo di kambang iwak)
Pekak = tuli (cth: mada’i nak diulang-ulang trus oi, pekak nian apo kau ni)
Penesan = Bercanda (cth: jangan langsung tujah2an oi, cuma penesan dio tu)
Penu = Penuh
Picul = lepas (cth: Neee ngelawan samo aku, gek picul palak kau)
Pocok = atas
Poteh = putih
Prei = Libur (cth: kapan prei?)
Pukul besi = palu
 

R
Rago = Lemari
Rai = Muka, tampang (cth: jingok rai kau, nak muntah aku)
Rami = Ramai
Rando = Janda
Rasoke, rasokelah = Rasakan
Rego = Harga
Rengko = kecapek’an (cth: Ai rengko aku men ngurusi kau terus)
Renti = Berhenti
Reti = Arti
Rimau = Harimau
Ringam = Reseh (cth: ringam nian jadi wong tu!)
Ruma = Rumah
 

S
Saban = Setiap
Sanak broyot = Sanak saudara
Sanjo = bertamu
Sangkek = Keranjang, bungkusan berisi makanan yang dibagikan waktu ultah anak kecil (cth: la dapet sangkek lum kau?)
Saro = susah
Sapo = Siapa (cth: sapo be yang nak mekot, bayar sejuta)
Sedenget = Sebentar (cth: sedenget be, dak lemakkan aku kalo dak ke rumah dio)
Sekewet = Curang (cth: ketauan ye kau galak maen sekewet)
Selik = Lihat
Selop = Sendal (cth: Payo gentila selop kau ni, la tepicul ke mano-mano)
Semekuk = Berbentuk (cth: dak semekuk nian gambar kau, budak TK be lebih lihai)
Sempak = Celana dalem (cth: Ai kau ni lah yang galak ngmbek sempak aku selamo ini)
Sepur = Kereta (cth: ado wong dilindas sepur malem tadi)
Sikok, eso = Satu
Sike = Pelit (cth: dak usah sike la, awak kayo)
Simbat = sahut (cth: aku baru ngoce sikok kato la keno simbat 10 kato)
Sincia = lebaran Tionghoa (cth: Sincia gek sanjo ke rumah Asiong peh)
Singgonyo = sehingga (cth: Siru nian semalem tuh, singgonyo baru balek subuh galo)
Singit = sembunyi
Singitan = bersembunyi
Singitke = sembunyikan
Sir = mau/tertarik (cth: Isss katek malu nian wong itu nge-sir samo aku, awak rai la jahat)
Siru = Heboh (cth: Galak siru dewek bicek kito ini.)
Sisip = hampir/nyaris (cth: ai lah nyisip dikit aku juaro)
Sius = Serius (cth: siusan oi? mak mano nian ceritonyo?)
Sodo’, suduk = Kampungan, norak, kamseupay
Sokor = Sukurin (cth: sokor! galak gino kelentik’an)
Sosok = uang kembalian sehabis belanja (cth: Mbek be lah yuk sosok nyo, receh-receh pulok)
Sudah, lah = Sudah
Sungi = Sungai
Suri = Sisir
 

T
Tek-aguk = Gak ada kerjaan (tidak digunakan terpisah) (cth: tek aguk nian dio)
Tekacip = ditinggal sendirian (cth: Bangun-bangun aku la tekacip sedeh nian oii)
Tako’an = Sombong (cth: wong tako’an cak dio emang harus dibasmi)
Taksi = angkot (wong kito selalu menyebut semua jenis angkot itu taksi hehe…)
Tangani = memukuli
Taunyo
Teberongak = dicuekin (cth: jingok na nasib anak mudo sekarang teberongak be lantak dio)
Tebok = bolong, lobang
Tebudi = Tertipu
Tededeh = capek/gk sanggup lagi (cth: Pacak tededeh anak mudo men begawe trus)
Tedok, tiduk = Tidur (cth: tedok tu jangan malem malem)
Tembis = nyaris (cth: ai, tembak’an Kayamba tembis dikit dari tiang)
Terajang = Tendang, Hantam (cth: nah, nyengir nyengir, terajang gek kau!)
Tetak = potong
Tino, = lih. betino (cth: budak tino tu matre nian, lesu aku ngejer dio)
Tujah = Tikam dengan pisau
Tula = Itu lah (cth: tula! la ku ngomongi caronyo tu mak ini, dak cayo kau)
Tumbur = tabrak
Tungkupan = main petak umpet (cth: Acong maen tungkupan peh)
Tunu = Bakar
Tutus, gepuk = pukul (dengan alat)
 

U
Uji = Kata (cth: uji dio kalo pacak gawe ke soal ni, nak dienjok cepek ceng kito)
Ujinyo = katanya
Ulo = Ular (cth: ampir be aku ninjek ulo di sawah)
Untal = Lempar (cth: untal tu bener dikit, nyangkut ke atep gek)
Urik’an = main kejer-kejeran (cth: Lesu nian aku maen urik’an ni, madak’i aku yang jago trus?)
Utak = pikiran,otak (cth : galak katek utak budak sekarang)
 

V
 

W
Wong = Orang (cth: wong plembang emang paleng hip)
Wong Kubu = orang desa/kampungan (cth: Memang dasar nian wong kubu ni, kencing di toilet duduk be dio masih nak bejongkok)
 

X
 

Y
Yai/yek = kakek
Yasi = Sah (cth: dak yasi pemilu tu, banyak maen calak dio)
A jadi O* Ado = Ada* Apo = Apa* Biaso = Biasa* Dio = Dia* Mano = Mana* Di mano = Di mana* Jawo = Jawa* Jugo = Juga* Kemano = Kemana* Kato = Kata* Ketawo = Ketawa* Kito = Kita* Mano = Mana* Ngapo = Mengapa
Ngampok = Pamer (cth: dak usah ngampok kau! jingok dulu na gambar aku)