TwitterTwitter FacebookFacebook FlickrFlickr RSSRSS

Wednesday, February 27, 2008

Main bola, harus siap cedera...

Hiiiii.....serem banget! Gw kemaren liat berita, kalo cederanya Eduardo Da Silva parah.. Bahkan kalo tim medisnya tidak bertindak cepat, kaki Dudu hampir diamputasi. Eduardo pun di kabarkan bakal absen panjang. Kemungkinan sampe musim kompetisi berakhir. Dudu pun dipastikan tidak membela Timnas Kroasia pada putaran final Euro 2008 nanti. Dia dikabarkan bakal absen selama lebih kurang 9 bulan.
Dudu mengalami patah kaki akibat takling keras dari Martin Taylor saat Arsenal berhadapan dengan Birmingham City. Pertandingan baru berjalan sekitar 3 menit, kemudian insiden mengerikan itupun terjadi.. Martin Taylor pun harus membayar mahal dari perbuatannya itu. Ia langsung di kartu merah oleh wasit. Dan Martin Taylor pun harus mengalami teror bahkan ancaman mati dari para pendukung Eduardo, terutama para pendukung timnas Kroasia.

Gw langsung buru-buru
googling buat nyari foto dari insiden itu. Gilaaaa.......!! Anjriiittt...!!
Lo liat sendiri dah...



Gw tambahin artikel dari detik.com :

"Eduardo Cedera Parah"
Penyerang Arsenal Eduardo da Silva cedera parah di menit-menit awal laga melawan Birmingham. Pemain asal Kroasia itu diprediksi harus absen sepanjang sisa musim dan tak tampil di Piala Eropa 2008.

Saat The Gunners dijamu Birmingham di lanjutan laga Premiership, Sabtu (23/2/2008) malam, Eduardo diganjal keras oleh Martin Taylor pada menit-menit awal. Bek tengah itu lantas diganjar kartu merah atas tekel horornya.

Melihat Eduardo yang masih terpuruk, wasit Mike Dean dan pemain Arsenal langsung memberi tanda kepada tim medis untuk segera memberikan perawatan. Akibatnya permainan sempat terhenti selama sekitar tujuh menit. Sampai berita ini diturunkan, pertandingan masih berjalan.

Cedera itu diduga cukup parah sehingga stasiun televisi yang menyiarkan pun memilih untuk tidak memperlihatkan tayangan ulang. Besar kemungkinan kalau kaki Eduardo patah, diprediksi mirip seperti cedera Alan Smith ketika masih membela Manchester United untuk menghadapi Liverpool tahun 2006.

Eduardo langsung dilarikan ke Rumah Sakit Selly Oak dengan menggunakan ambulans. "Arsenal sudah mengonfirmasi bahwa kaki kiri bagian bawah Eduardo patah dan sekarang sedang dia ada di rumah sakit, di mana mereka akan segera mengambil keputusan apakah dioperasi atau tidak," ujar Ian Brown kepada BBC 5 Live.

Mantan kapten Everton Kevin Ratcliffe turut buka suara di 5 Live dengan menyatakan, "Dari (reaksi) para pemain, terutama (Cesc) Fabregas dan Adebayor, kepala mereka langsung tertunduk menyadari cedera itu sangat serius."

sumber : http://www.detiksport.com/sepakbola/index.php/detik.read/tahun/2008 /bulan/02/tgl/23/time/212406/idnews/898892/idkanal/72

"Hantu itu bernama Cedera"

Dalam sepakbola, unsur kejutan di banyak kesempatan terkait dengan hasil akhir. Tapi bagi seorang pesepakbola, bentuk suspense paling menggetarkan bisa jadi adalah cedera.

Hantu itu bernama cedera. Seorang pemain sepakbola akan selalu diikuti oleh ketakutan akan terjadinya cedera. Tidak hanya di dalam pertandingan, hantu cedera juga membayang di arena latihan.

Coba tanyakan kepada Eduardo. Striker Arsenal bernama lengkap Eduardo da Silva ini pasti tak akan menyangka bahwa pertandingan klubnya melawan Birmingham, Sabtu (23/2/2008), akan jadi salah satu hari yang paling nahas dalam karirnya.

Tiga menit pertandingan dimulai, tiga menit pula perjalanan Eduardo di musim pertamanya di Liga Inggris harus berakhir. Cedera parah yang didapatnya akibat tekel keras Martin Taylor membuat pemuda berdarah Brasil yang hijrah ke Kroasia itu harus rehat dalam waktu lama.

Tapi Eduardo tak sendirian. Sejarah tentang tragedi cedera yang mendera pesepakbola membentang di Britania (dan juga negara lainnya) semenjak bertahun-tahun lalu. Berikut adalah catatan yang dilansir Daily Mail.

David Busst terpaksa harus pensiun karena mengalami patah di tulang fibula dan tibia-nya. Bek Coventry itu mendapat cederanya saat bertabrakan dengan Dennis Irwin saat klubnya menghadapi Manchester United tahun 1996.

Karir yang berakhir juga harus dihadapi oleh Luc Nilis. Penyerang asal Belgia itu mengalami patah kaki di dua tempat saat bertabrakan dengan kiper Ipswich Richard Wright, September 2000.

Alf Inge Haaland juga pensiun dini akibat cedera. Saat memperkuat Manchester City dalam derby Manchester menghadapi MU, April 2001, pemain Norwegia itu ditekel oleh Roy Keane. Lutut Haaland cedera dan ia tidak bisa bermain lagi setelahnya. Haaland akhirnya gantung sepatu tahun 2003.

Djibril Cisse (Liverpool), Henrik Larsson (Glasgow Celtic), Stan Collymore (Leicester) dan Alan Smith (MU) barangkali lebih beruntung ketimbang tiga nama di atas. Lima pemain itu memang mengalami cedera parah, tapi setelahnya tetap bisa merumput lagi sesudahnya.

Cisse, Larsson dan Smith hingga saat ini masih aktif bermain. Sementara Collymore sudah menjadi pensiunan. Satu pemain lagi yang mengalami cedera parah adalah Kieron Dyer. Kaki kanan Dyer patah di dua tempat pada Agustus tahun silam dan hingga kini ia belum bermain lagi.

Sepakbola adalah drama. Dan kali ini, bagi Eduardo, drama itu adalah sesuatu yang tragis. Seisi stadion terdiam (dan mungkin jutaan orang lain melalui kotak televisi) menyaksikan tragedi itu terjadi di depan mata mereka.

Bila Albert Camus, sastrawan peraih Nobel asal Prancis itu menyaksikan drama tragis Eduardo, ia barangkali tak hanya akan mengatakan bahwa dari sepakbola ia memetik pelajaran tentang moralitas, tapi ia juga akan berkata bahwa ia belajar soal tragedi seorang anak manusia.

sumber : http://www.detiksport.com/sepakbola/index.php/detik.read/tahun/2008 /bulan/02/tgl/25/time/062740/idnews/899174/idkanal/72