TwitterTwitter FacebookFacebook FlickrFlickr RSSRSS

Tuesday, April 06, 2010

Kisah Pak Eman

Kemaren, gw nonton acara Makna Kehidupan di Transtv.
Tadinya gw gak begitu ngeh sama acaranya, tapi pas gw nonton (baru pertama kali), acaranya bagus juga.
Bisa dijadiin bahan renungan, atau bisa juga jadi inspirasi atau penyemangat hidup buat kita.

Pak Eman adalah seorang pedagang buku agama keliling.
Alasannya?? Yaitu dakwah.

Pak Eman mendapatkan buku-buku dagangannya di agen buku langganannya.
Tiap pagi sebelum berjualan Pak Eman pasti mampir kesana.
Setiap harinya pak eman berjualan buku mengitari kampung-kampung di sekitar daerah ibukota.
Kadang dia pun harus berjualan di bis-bis antar kota dengan tujuan yang lumayan jauh.
Untuk itu, dia harus menginap di kota tujuan, sampai dagangannya habis terjual.
Menginap pun, Pak Eman hanya tidur di masjid.
Sedangkan barang dagangannya dia titipkan ke RT setempat, dengan menitipkan sebuah KTP.

Kadang untuk menghabiskan dagangannya, Pak Eman juga menjajakan buku dagangannya di depan masjid yang disinggahinya.
Di kesempatan itu juga, tak lupa dia menyisihkan sebagian rezeki yang didapat untuk infaq masjid.

"Yahh, itung-itung, buat tabungan akherat.." katanya.

Beberapa kali, kadang Pak Eman memberikan buku dagangannya secara cuma-cuma.

"Kadang ada anak kecil nangis-nangis pengen buku, sedangkan barangkali orang tuanya lagi gak punya duit.."

"Saya kasian, gak tega..."

"Kerasa kan..perasaan kalo anak sendiri juga pengan jajan, dan kebetulan kita lagi gak punya duit.."

"jadi saya kasih.."

Jika hari itu dagangannya cukup laku, biasanya Pak Eman menyempatkan diri untuk pulang kampung.
Bertemu dengan keluarganya. Istri dan anak-anaknya.

Buku yang di jual Pak Eman memang terbilang murah.
Makanya, untung yang di dapatkan pun tak banyak.
Bagi Pak Eman, jumlah itu cukup untuk menopang hidup keluarganya.

Walau apa yang Pak Eman jalani ini tampak remeh, tapi itu tidak membuat dia malu.
Pak Eman malah bangga bisa turut mendorong budaya membaca.
Sebuah niat luhur dari seorang yang bahkan tidak lulus sekolah dasar.

Selama kaki masih kuat untuk melangkah, Pak Eman akan terus berkeliling menjajakan buku dagangannya.
Hanya kerentaan tubuhnya sajalah yang dapat menghentikan jejak kakinya untuk berjualan buku.

Kisah Pak Eman, mengajarkan kepada kita, tentang kesabaran, ketegaran serta kerja keras seorang laki-laki
untuk memenuhi nafkah keluarganya.

Berkaca dari kerja keras Pak Eman, gw mungkin gak ada apa-apanya.
Gw masih blm bisa jadi orang yg berguna bagi keluarga gw.
Buat mama, buat adek2 gw.
Semangat!!

Mudah-mudahan dengan bekerja keras mencari nafkah bagi keluarga , kita atau gw sendiri akan mendapatkan apa yang
merupakan tujuan puncak dari kehidupan kita yaitu Ridho Allah SWT.
Amin.